Wednesday, November 12, 2008

Energi Alternatif Tingkatkan Efek Pemanasan Global

Meningkatnya hasil pertanian di Amerika Serikat dan Eropa untuk menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan kenyataannya justru meningkatkan efek pemanasan global.

Beberapa penemuan yang patut dijadikan kekhawatiran dari bahan bakar alternatif ini adalah dari pola cara bahan ini dihasilkan, seperti yang digunakan di Eropa. Beberapa penelitian itu juga mengungkapkan lebih dari 70 persennya menyumbangkan efek gas rumah kaca jika dibandingkan bahan bakar diesel yang konvensional.

Bahan bakar nabati (biofuel) adalah bahan bakar yang mampu menyerap karbondioksida sebagai penyebab tingginya efek rumah kaca. Bahan bakar ini pun dinyatakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang bisa menggantikan bahan bakar fosil.

Tapi sebuah penelitian mempublikasikan bahwa gas yang dihasilkan biofuel justru mampu disimpan dan berdampak pada efek rumah kaca. Hal ini muncul karena disinyalir pupuk yang dipakai oleh petani bisa berdampak pada tanaman yang digunakan sebagai bahan baku biofuel.

Permasalahan dari gas rumah kaca dan nutrionoksida yang justru dikenal oleh para dokter gigi anastesi sebagai "laughing gas" ini ternyata 300 kali lebih berbahaya dibandingkan gas rumah kaca dari karbondioksida. Nutrionoksida itu dapat segera kita tinggalkan tanpa mengalami kerugian apa pun.

Sebuah penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini justru melihat dampak lain dari energi yang dinyatakan ramah lingkungan. Langkah serius yang harus juga diperhatikan adalah efek sampingnya terhadap kelestarian hutan hujan tropis serta meningkatnya harga bahan pangan.**

No comments: