catatan abstak ini menemu realis pada akhirnya,terimakasih Kau mempertemukan ujung yang sedemikian indah.
pada lumpuh kaki,beku darah,kering tiap inchi sel yang menemu hancur pada waktunya.
aku ingin mengucapkan selamat tinggal namun gagu lidah ini tak sampai padamu,
aku ingin memelukmu namun tiap retas tulang ini tak lagi menjanjikan hangat.
dan sampai padaku jua titik ini,
dimana aku tak menemu indah yang kau janjikan kala setibaku membumi.
aku hanya kau kenalkan pada anyir darah,asin keringat,dan jalanan abstrak pada hidup.
namun bukankah Kau mendefinisi segala indah,aku tak pernah mampu merabanya.
hingga tiap alfabet ini mengiring catatan terakhir aku masih saja ada dalam ke abu-abuanku.
sedemikian jauh tertempa aku oleh Alur yang Kau tentukan,aku hanya mampu menterjemah perih.
sampaikan igauan kasih pada orang-orang yang aku sayang jika akhirnya aku memilih untuk lebih cepat menemuiMu.
karena Kau yang katanya penulis konsep dari tiap-tiap apa yang menjadi jalan.
aku ingin menyampaikan 1 saja alasan atas apa yang aku pilih dan aku jalani.
aku menjadi seperti yang tak Kau inginkan,Memang.
namun perlu Kau tahu,ditiap peluh,darah,dan tatih langkah aku hanya selalu berharap padaMu.
karena aku tahu yang aku punya hanya Kau.
sudahlah,berbicara pada kehampaan ini tak menjanjikanku ruang untuk perbaiki segala hal.
hanya 1, aku pernah membuktikan padaMu.
aku pernah Kau tempatkan ditempat sedemikian asing dan menyakitkan dengan segala isi didalamnya.
namun aku mampu menyelesaikanya sebelum aku menjadi seperti sekarang.
aku pernah meminta segala yang baik atas apa yang terdekat sebagai subjek dalam hidupku walaupun aku harus menghiraukan tentang diriku sendiri.
aku ingin bisa bercerita banyak tentang segala amsal ini,hanya berdua denganMu.
katakan padaku,dimana aku dapat menemu Mu?
sementara Kau selalu datang dengan segala kebesaran dan keabstrakanmu.
aku tahu bahkan sangat-sangat tahu segala yang indah yang Kau buktikan.
indah biru laut itu pun hanya bias surya dari langit.
lukisan petir pada hitam langit itu hanya pertemuan segala unsur fisika
dan aku,hanya Kau lepas agar dapat memuliakan diriku dengan sesampai-sampainya aku pada derajat tertinggiku.
aku sudah mencapai alfabet Z dari segala ini,
airmata ini sudah kering bahkan aku lupa rasa tangisan seperti apa.
kini tuntun aku untuk menemu Mu
tak berguna rasanya hanya hidup dalam angan
aku punya setumpuk impian untuk membahagiakan orang-orang terkasih.
dan kalian yang pernah mengatasnamakan cinta,kalianlah pula yang mengenalkanku pada sekian banyak definisi proses.
apapun yang kalian predikatkan padaku tentang yang pernah kita jalani.
aku hanya selalu berharap agar kalian selalu dimuliakan atas segala cita dan cinta kalain kelak.
aku yang menjadi darah dan daging atas perantaraMu
aku bahagia pernah mengenal kalian berdua,
kelak kalian akan bahagia dan bukan denganku yang ada diantara kalian.
tak ada airmata didalam ini,
hanya gamang tanpa arah yang menggulir tiap tik tak ketik lemah jari-jari.
sedemikian ini segala diri,
karena setelah ini aku hanya dapat berharap
kelak jika kalian melihatku dalam apapun,kalian dapat mengatakan "Dia Sahabatku".
No comments:
Post a Comment