Thursday, November 8, 2012

Violin C Mayor


lalu sampaikan padaku perihal berita angin diujung mata ini,
badaikah disana kau tatap?
atau gemuruh yang tak jua menemu lantang?
aku masih menapaki sejejak ini dengan sedikit bekal yang kubawa,yaitu keyakinan akan tujuan.
dan tak jua menjadi penat yang keruh dengan kadatangan kabarmu padaku.
karena apapun ujung yang ditawarkan pada setapak ini adalah padang luas tak terhingga
dikelibatkanya aku kesana kemari pada apa yang dikatakan sebagai hidup
lantas hanya datang lalu menghilang tanpa meninggalkan gores makna yang tersirat
katakan padaku,butuh berapa banyak darah untuk mencapai apa yang kau capai?
karena aku tak lagi menyisakan darah dalam jalan ini,
karena yang aku bawa dan miliki hanya tujuan dan keyakinan akan ujung jalan ini
selantang gunjing menikam telanjangi diri pada gulir dentang waktu
tentang keadaanku katamu
benar adanya bahwa akulah penghuni poros bumi
aku yang berdiam diri menyaksikan semua berputar sekelibat kesana kemari
akulah kemarau pada segala musim yang selalu ikut berotasi
setidaknya aku tak hanya menjadi diam lalu mati,
namun akulah yang mencatatkan sejarah dari apa yang aku tatap
semuanya hanya karena 1
hingga sampai aku pada titik tertinggi dalam eskalasi kehidupan(katanya)
aku tak akan pernah lupa dimana segala amsal aku ditempatkan dahulu
biar ini semua berjalan sejadi-jadinya
dan aku masih(akan) menyelesaikan tiap tulisan -tulisan ini
memetakan tujuan pada awal kaki kananku
hingga aku tau dan berhenti pada titik yang aku sudah tak tau beda
ujung atau akhir
lalu menemu padam pada sekelibat angin yang kau kabarkan

No comments: